Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 30 Juli 2012

Metatah, Potong Gigi untuk Menghilangkan Sifat Buruk

Prosesi Metatah pada seorang perempuan Bali (dok: IST)

Berbicara soal tradisi unik di Indonesia, nah ini,  ada salah satu upacara di Bali yang terbilang cukup unik namanya Upacara Metatah. Upacara ini merupakan salah satu ritual yang terpenting bagi setiap individu orang Bali yang menganut agama Hindu Bali. Pasalnya, upacara Metatah menandai satu babak hidup memasuki usia dewasa. 

Namanya juga upacara sebagai pertanda akil balig jadi dalam upacara ini hanya boleh diikuti oleh orang dewasa.  Para peserta  akan mendapatkan pahatan dan gosokan kikir di giginya. Dimana enam buah taring yang ada di deretan gigi atas dikikir atau ratakan. Enam buah taring tersebut merupakan perwujudan dari enam sifat buruk manusia yang harus dihilangkan. Upacara ini merupakan satu kewajiban, adat istiadat dan kebudayaan yang masih terus dilakukan oleh umat Hindu di Bali secara turun temurun sampai saat ini.

Keenam sifat buruk dalam diri manusia atau disebut juga sad ripu yang harus dibersihkan itu meliputi; Kama yang berarti hawa nafsu yang tidak terkendalikan, Loba, yaitu ketamakan, ingin selalu mendapatkan yang lebih. Ketiga adalah Krodha, yaitu marah yang melampaui batas dan tidak terkendalikan. Kemudian Mada, kemabukan yang membawa kegelapan pikiran. Kelima Moha, yakni kebingungan atau kurang mampu berkonsentrasi sehingga akibatnya individu tidak dapat menyelesaikan tugas dengan sempurna. Dan yang terakhir adalah Matsarya, yaitu iri hati ataupun dengki yang menyebabkan permusuhan.

Minggu, 22 Juli 2012

Makan "Ganjel Rel"



Roti Ganjel Rel


Tenang saja, Anda jangan berpikir kalau ini merupakan pengganjel (bantalan) rel sesungguhnya. Makanan ini sebenarnya hanyalah sebuah roti berwarna coklat dan diberi taburan wijen di atasnya. Lalu bagaimana dengan rasanya? Meski namanya lumayan ekstrim rasanya manis dan legit. Roti ini teksturnya ulet dan padat dipadu dengan aroma coklat dan kayu manis yang cukup berasa di lidah. Cocok sebagai pendamping minum teh atau kopi pada pagi maupun sore hari.

Makanan ini sangat populer dan khas dari Kota Semarang pada masa lalu ini, bentuknya juga serupa dengan roti gambang yang banyak kita temukan di Jakarta. Ukurannya yang cukup besar inilah yang menjadi alasan mengapa roti ini dinamakan demikian. Jika ditelisik dari sejarahnya, roti ini merupakan salah satu resep peninggalan Belanda. Resep yang digunakan dari dulu sampai sekarang tidak ada perubahan, masih asli dari jaman dulu.

Ganjel rel juga merupakan bagian tradisi warga Semarang saat memasuki bulan puasa sejak dulu. Di mana warga akan dibagikan roti ganjel dan air khataman Al-Quran sebagai tanda saat awal bulan Ramadan. Warga bahkan rela berdesakkan, karena dengan mendapatkan roti ganjel rel dan air khataman tersebut dipercaya mampu memperkuat diri ketika menjalankan ibadah puasa.



Bantalan (jenis kayu) Rel Kereta Api