Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 01 Mei 2012

Wisata Sungai di Indonesia???


Sumber daya alam di Indonesia sangat banyak, bahkan berlimpah. Tak heran kenapa sejak dulu (hingga kini) pihak asing sangat bernafsu menguasai bumi nusantara. Selain rempah-rempah dan hasil tambang, Indonesia yang notabene merupakan negara kepulauan, banyak memiliki laut dan pantai yang indah nan menawan.
Sungai Citarum yang penuh dengan sampah (foto: assets.knowledge.allianz.com)
Tidak hanya itu, sungai yang membentang di pulau-pulau Indonesia juga tak kalah bagus. Walaupun di kota besar seperti Jakarta misalnya, kerap “dihuni” oleh sampah. 
Namun, pemandangannya akan berbeda bila kita melihat sungai-sungai di beberapa daerah lain di Indonesia, terutama yang masih di pedalaman atau di desa-desa. Kejernihan, kebersihan dan keindahan air sungai masih bisa kita temui. Air jernih yang biasanya bersumber dari pegunungan mengalir dengan derasnya. Cocok sekali bagi penggemar arung jeram ataupun wisata air lainnya. Sungguh sebuah potensi wisata yang sangat besar. 

Kondisi sungai di Utrecht, Belanda. (foto: cooltownstudio)
Bukannya ingin membandingkan, tapi kalau kita menengok sungai-sungai yang ada di luar negeri, sungguh membuat kita iri. Di Venice, Italia misalnya. Pasti Anda ingin kalau sungai di Jakarta bisa seperti itu. Atau sungai di Utrecht, Belanda. Di mana Anda bisa menemukan rumah dan bahkan restoran yang mengapung di atas sungai jernih. 





Pertanyaan terbesarnya adalah, mengapa wisata sungai di Indonesia kurang terkenal? Bandingkan dengan wisata laut atau wisata alam pegunungan. Sangat jauh berbeda. Sebenarnya dimana letak permasalahannya dan bagaimana cara mempromosikannya agar lebih diminati?
Rasanya perlu peran semua pihak, termasuk kita sebagai warga negara Indonesia. Kalau hanya mengandalkan peran pemerintah, hmmm....?? (Anda yang lebih tahu jawabannya).
Memang sekarang sudah banyak provider yang mempromosikan wisatanya seperti arung jeram dan wisata yang mengandalkan sungai sebagai produk unggulannya. Kendati demikian, saat ini belum terlalu kelihatan efeknya. Para pelancong lebih kenal atau lebih memilih laut (pantai) untuk wisata air. Tidak salah memang, mengingat wisata air yang bisa dilakukan di laut atau pantai lebih variatif. 

Sungai bawah tanah Baron, Yogyakarta (foto: astrobabe.tumblr.com)
Namun, hal ini tidak serta merta menganggap wisata sungai tidak menarik. Wisata sungai perlu peningkatan dan memiliki potensi besar.
Oleh karena itu, mulailah dengan menjaga kebersihan sungai, terutama dari sampah rumah tangga ataupun industri. Peran masyarakat yang bersinggungan langsung dengan sungai sangat diperlukan, di samping peran pemerintah setempat maupun pusat. 



Memang bukan pekerjaan mudah, namun bukan tidak mungkin untuk dilaksanakan. Sungai-sungai di luar negeri seperti yang telah disebutkan tadi pun butuh usaha sehingga menjadi mencapai kondisi seperti sekarang.
Sungai Mahakam di Kalimantan Timur (foto: visalphotos.com)