Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 01 Oktober 2012

Jalan-jalan ke Waduk Widas

foto: lawupost.net
Berbicara waduk di Indonesia, mungkin sebagian dari kita akan mengatakan Waduk Jatiluhur. Waduk yang berada di Wilayah Purwakarta, Jawa Barat tersebut memang sangat terkenal. Namun bagaimana dengan Waduk Widas? Anda mungkin bertanya-tanya dimanakah lokasi waduk tersebut?

Waduk Widas terdapat di Jawa Timur, terpatnya sekitar 40 kilometer dari Kota Madiun. Waduk yang juga berfungsi sebagai Pembangkit Tenaga Listrik Air (PLTA) ini biasa disebut Waduk Bening. Tempat ini merupakan lokasi favorit untuk Anda yang memiliki hobi memancing, sambil ditemani dengan pemandangan alam di sekitar waduk dan juga panorama Gunung Wilis yang mempesona. Anda akan menemukan berbagai jenis ikan air tawar seperti nila, wader, dan mujair. Jika beruntung, bisa juga mendapatkan ikan gabus atau dorang.

Tidka hanya itu, fasilitas yang dimiliki tempat ini antara lain berupa wisata air, taman main anak, arena outbound, beberapa speed boat. Selain itu, ada juga loco trip yang tersedia di dalam hutan. Untuk tempat penginapan dan rumah makan, waduk yang memiliki luas sekitar 860 km² ini juga disediakan oleh pihak pengelola.  

Untuk menuju lokasinya pun bukanlah hal yang sulit. Pasalnya, akses jalan menuju tempat ini sangat memadai. Anda bisa menggunakan berbagai jenis kendaraan untuk menuju waduk ini. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat sekalipun. Pengelolaan bendungan ini berada dalam naungan Perum Jasa Tirta.
foto: 2.bp.blogspot.com


Selasa, 25 September 2012

Api Alam di Mojokerto


Di Wilayah Mojokerto menyimpan sebuah keajaiban alam yaitu Api Alam Bekucuk. Salah satu keajaiban dari api tersebut adalah dapat menyembur hingga ketinggian tujuh meter. Selain itu, api yang menjadi daya tarik wisatawan ini juga menyatu dengan air.

Sebenarnya api ini berasal dari dalam sumur yang mengeluarkan  gas alam. Konon, menurut cerita para sepuh di daerah tempat api ini berada, tepatnya di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, air dari sumur tersebut berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Pada jaman Majapahit dahulu, tempat ini adalah lokasi pembuatan keris dan perangkat-perangkat penunjang kerajaan.

Kini, titik api di desa tersebut mulai bermunculan. Tidak hanya di satu lokasi saja, namun juga hingga muncul di beberapa pekarangan rumah warga Desa Tempuran. Apabila Anda berminat menuju tempat ini, aksesnya cukup mudah. Mengingat jaraknya yang hanya sekitar tiga kilometer dari Kota Mojokerto, kondisi jalannya pun cukup baik untuk dilalui dengan kendaraan bermotor.

Senin, 24 September 2012

Air Terjun Sendang Gile

Air Terjun Sendang Gile merupakan salah satu obyek wisata wajib saat Anda menapakkan kaki di Daerah Lombok. Dengan ketinggian sekitar 40 meter, Anda bisa merasakan langsung air segar nan bersih khas pegunungan.


Sangat cocok untuk Anda yang ingin menghilangkan penat maupun dan beralih dari rutinitas yang membosankan dengan menikmati jatuhnya air pegunungan ini. Aliran air terjun ini muncul dari atas tebing dan jatuh ke sungai yang ada di bawahnya. Tarif masuk yang dipatok tempat wisata ini pun tidak mahal. Hanya dengan Rp 5.ooo saja, sajian alam yang tak ternilai bisa Anda nikmati sepuasnya.

Air Terjun Sendang Gile berada di Desa Senaru, Kecamatan Bayan. Tepatnya di kaki Gunung Rinjani, jaraknya sekitar 60 kilometer dari Kota Mataram. Dikelilingi hutan lebat tipikal iklim tropis Indonesia dan menjadi rumah bagi ratusan ekor monyet yang menghuni kawasan ini.

Untuk menuju lokasi di mana Air Terjun Sendang Gile berada, terlebih dahulu Anda harus berjalan kaki menuruni sebuah lembah melalui ratusan anak tangga yang tersedia. Saat menuruni anak tangga tersebut, dibutuhkan waktu sekitar 10 sampai dengan 15 menit sebelum tiba di lokasi ini.

Selasa, 11 September 2012

Ini Ayer, Bukan Anyer..!!


Sekilas namanya memang mirip dengan nama pantai di Provinsi Banten tersebut, namun jelas berbeda dengan Pulau Ayer yang dimaksud. Satu hal yang serupa adalah keduanya memiliki pesona alam yang tersaji dengan indahnya.

Mulai dari jogging track sampai dengan jet ski, bisa Anda temukan di pulau ini. Jalur khusus untuk berkeliling di pulau ini disediakan sebagai pelengkap kenyamanan bagi para pengunjung. Kendati bernama jogging track, bagi Anda yang suka bersepeda juga diperkenankan untuk melalui jalur ini. Tentunya dengan kecepatan yang wajar. Harga sewa sepeda yang harus Anda bayar untuk berkeliling dengan menikmati pulau sebesar Rp 50.000 per hari.

Tak lengkap jika berkunjung ke sebuah pulau tanpa olahraga air. Ya, di Pulau Ayer ini terdapat fasilitas jet ski, banana boat, surf bike atau canoe. Anda dapat melihat lebih dekat Pulau Bidadari dan Pulau Untung Jawa yang berada dekat dengan Ayer.

Lalu bagaimana soal penginapannya? Jangan khawatir, Anda akan menemukan penginapan yang unik dan berbeda. Penginapan ini menjadi salah satu ciri khas di Pulau Ayer. Namanya floating cottage atau penginapan apung. Penginapan yang menjadi favorit pengunjung ini berada tepat tiga meter di atas air. 


Pemandangan sunset maupun sunrise bisa dengan mudah Anda dapatkan di sini. Tak hanya itu, kegiatan memancing juga menjadi satu hal yang menyenangkan dilakukan dari teras penginapan ini.

Selain itu, di Pulau Ayer ini juga terdapat bungalow yang pernah menjadi saksi sejarah Indonesia, yaitu Cendrawasih 4. Pasalnya, di tempat inilah Presiden Soekarno sering menginap bersama keluarganya atau dengan tamu-tamunya dari luar negeri. Di depan bungalow ini juga terdapat sebuah helipad. Bahkan konon, di tempat inilah, sang proklamator membuat surat perintah pembebasan Irian Barat dibuat. Wow!!



Senin, 27 Agustus 2012

Ma’nene, Ritual Ganti Pakaian Leluhur

Salah satu jenasah yang sudah diganti pakaiannya. (foto: merdeka.com)
Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya akan budaya dan tradisi. Tidak sedikit diantara budaya maupun tradisinya yang unik, ektrim dan bahkan berbau magis. Salah satu yang mungkin perpaduan dari ketiganya adalah Ma’nene di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Ma’nene merupakan ritual adat yang dilakukan masyarakat Baruppu di pedalaman Toraja Utara yaitu dengan mengganti pakaian yang ada pada jasad leluhur mereka setiap tiga tahun sekali. Prosesi ini diyakini oleh masyarakat sebagai rasa hormat mereka terhadap leluhur semasa hidupnya. Arwah leluhur ini dipercaya masih tetap ada untuk memberikan kebaikan kepada mereka yang ditinggalkan.

Jasad yang sebelumnya sudah diawetkan saat orang tersebut meninggal dunia, dikeluarkan dari petinya. Kemudian diganti dengan pakaian lengkap yang baru setelah sebelumnya dibersihkan dari debu terlebih dahulu dengan menggunakan kuas.
Ritual Ma'nene sudah berusia ratusan tahun. (foto: thejakartaglobe.com)
Ritual Ma’nene berawal sejak ratusan tahun yang lalu. Berdasarkan sejarah, kala itu terdapat seorang pemburu bernama Pong Rumasek yang menemukan sesosok jasad manusia yang menjadi tulang belulang dengan kondisi memprihatinkan. Kemudian Pong membawa jasad tersebut, membersihkannya, diberikan pakaian yang layak, dan selanjutnya mengebumikannya di tempat yang aman.

Tak lama kemudian Pong melanjutkan kegiatan berburunya dan mendapatkan berkah dengan mudahnya mendapatkan binatang buruannya. Tidak hanya itu, tanaman yang ia tinggalkan selama berburu pun panen lebih cepat dengan hasil yang melimpah.

Sejak kejadian itu, Pong Rumasek kerap bertemu dengan arwah dari jasad yang pernah dirawatnya dan akhirnya mengamanahkan kepada penduduk Baruppu tetap memuliakan jasad rang yang sudah meninggal. Meskipun sudah berupa tulang belulang.

Senin, 30 Juli 2012

Metatah, Potong Gigi untuk Menghilangkan Sifat Buruk

Prosesi Metatah pada seorang perempuan Bali (dok: IST)

Berbicara soal tradisi unik di Indonesia, nah ini,  ada salah satu upacara di Bali yang terbilang cukup unik namanya Upacara Metatah. Upacara ini merupakan salah satu ritual yang terpenting bagi setiap individu orang Bali yang menganut agama Hindu Bali. Pasalnya, upacara Metatah menandai satu babak hidup memasuki usia dewasa. 

Namanya juga upacara sebagai pertanda akil balig jadi dalam upacara ini hanya boleh diikuti oleh orang dewasa.  Para peserta  akan mendapatkan pahatan dan gosokan kikir di giginya. Dimana enam buah taring yang ada di deretan gigi atas dikikir atau ratakan. Enam buah taring tersebut merupakan perwujudan dari enam sifat buruk manusia yang harus dihilangkan. Upacara ini merupakan satu kewajiban, adat istiadat dan kebudayaan yang masih terus dilakukan oleh umat Hindu di Bali secara turun temurun sampai saat ini.

Keenam sifat buruk dalam diri manusia atau disebut juga sad ripu yang harus dibersihkan itu meliputi; Kama yang berarti hawa nafsu yang tidak terkendalikan, Loba, yaitu ketamakan, ingin selalu mendapatkan yang lebih. Ketiga adalah Krodha, yaitu marah yang melampaui batas dan tidak terkendalikan. Kemudian Mada, kemabukan yang membawa kegelapan pikiran. Kelima Moha, yakni kebingungan atau kurang mampu berkonsentrasi sehingga akibatnya individu tidak dapat menyelesaikan tugas dengan sempurna. Dan yang terakhir adalah Matsarya, yaitu iri hati ataupun dengki yang menyebabkan permusuhan.

Minggu, 22 Juli 2012

Makan "Ganjel Rel"



Roti Ganjel Rel


Tenang saja, Anda jangan berpikir kalau ini merupakan pengganjel (bantalan) rel sesungguhnya. Makanan ini sebenarnya hanyalah sebuah roti berwarna coklat dan diberi taburan wijen di atasnya. Lalu bagaimana dengan rasanya? Meski namanya lumayan ekstrim rasanya manis dan legit. Roti ini teksturnya ulet dan padat dipadu dengan aroma coklat dan kayu manis yang cukup berasa di lidah. Cocok sebagai pendamping minum teh atau kopi pada pagi maupun sore hari.

Makanan ini sangat populer dan khas dari Kota Semarang pada masa lalu ini, bentuknya juga serupa dengan roti gambang yang banyak kita temukan di Jakarta. Ukurannya yang cukup besar inilah yang menjadi alasan mengapa roti ini dinamakan demikian. Jika ditelisik dari sejarahnya, roti ini merupakan salah satu resep peninggalan Belanda. Resep yang digunakan dari dulu sampai sekarang tidak ada perubahan, masih asli dari jaman dulu.

Ganjel rel juga merupakan bagian tradisi warga Semarang saat memasuki bulan puasa sejak dulu. Di mana warga akan dibagikan roti ganjel dan air khataman Al-Quran sebagai tanda saat awal bulan Ramadan. Warga bahkan rela berdesakkan, karena dengan mendapatkan roti ganjel rel dan air khataman tersebut dipercaya mampu memperkuat diri ketika menjalankan ibadah puasa.



Bantalan (jenis kayu) Rel Kereta Api



Kamis, 14 Juni 2012

Soup of Brotherhood from Makassar


Nama jenis kuliner satu ini adalah Sop Saudara. Apa yang Anda pikirkan saat mendengar nama tersebut? Mungkinkah yang menciptakan makanan ini terinspirasi dari kisah anak dari Nabi Adam, Habil dan Kabil yang membunuh saudaranya sendiri? Atau yang menciptakan sop ini benar-benar menggunakan saudaranya untuk menjadi bahan dasar pembuatannya? 

Bukan itu jawabnya, dan bahkan lebih dari yang kita kira bayangkan. Sebenarnya, filosofi dari sop saudara ini cukup sederhana, namun sangat mulia. Menurut, H. Dollahi, orang yang pertama kali memperkenalkan sop saudara ini, bermaksud agar semua orang yang makan di warung sop saudara menjadi atau merasa bersaudara satu dengan lainnya, bahkan bersaudara juga dengan pemilik serta pelayan warung tersebut. 

Sop saudara plus bandeng bakar (foto:indonesiabox.com)
Sop saudara merupakan satu dari sekian banyak masakan khas Kota Makassar, yang berupa sop berkuah dengan bahan dasar seperti daging sapi atau kerbau. Dikombinasikan dan dimasak dengan aneka bumbu, sebelum disajikan dengan nasi putih atau ketupat. Ada pula yang juga menyantapnya dengan ikan bakar serta perkedel sebagai pelengkap. 


Sop Saudara (foto:berita-makassar.blogspot.com)

Di Makassar, siapa yang tidak tahu keberadaan sop ini? Selain Coto Makassar, sop saudara juga sangat terkenal di kota ini. Bahkan, dengan adanya sop saudara ini, maka terbentuklah sebuah organisasi yang berkecimpung dengan permasalahan sop saudara. Organisasi ini tak lain dan tak bukan adalah Asosiasi Pengusaha Sop Saudara atau yang biasa disebut APSOS. 

Selasa, 12 Juni 2012

Kampoeng Wisata Taman Lele


Di Kota Semarang, Jawa Tengah terdapat sebuah tempat wisata yang bernama Kampoeng Wisata Taman Lele. Jika dilihat dari namanya, mungkin kita akan mengira bahwa hanya taman biasa dengan kolam berisi ikan lele saja di tempat ini. Secara historis, kampoeng wisata yang ditemukan sejak tahun 1932 ini sudah menjadi daya tarik masyarakat karena memiliki ikan lele yang jumlahnya mencapai ribuan. Selain itu, ditemukannya mata air yang dianggap keramat oleh sebagian masyarakat Semarang membuat taman lele banyak dikunjungi. Hingga kini, masih terdapat pengunjung  yang berendam di mata air tersebut lantaran dianggap memiliki tuah. 

Meskipun namanya “kampoeng”, namun jangan salah, taman yang berada di Jalan Walisongo ini, memiliki fasilitas yang terbilang lengkap untuk kategori wisata keluarga. Berdiri di atas lahan seluas 22.173 meter², Anda bisa menikmati kebun binatang mini, taman bermain anak, danau buatan, kolam renang, hotel tempat menginap, serta akses wi-fi. 
sumber foto:www.pamboedifiles.blogspot.com 
Di depan lokasi obyek wisata ini, Anda akan disambut dengan sebuah gapura bertuliskan “Kampoeng Wisata” dan juga barisan pohon besar. Setelah masuk, Anda dan keluarga bisa langsung menikmati fasilitas dan keindahan yang ada atau hanya sekadar duduk-duduk santai.

Fasilitas Kampoeng Wisata Taman Lele
Seperti yang sudah disebutkan, Kampoeng Wisata Taman Lele memiliki fasilitas wisata yang cukup lengkap. Saking lengkapnya, “kampoeng” ini juga memiliki fasilitas kebun binatang. Kendati tidak sebesar dan selengkap kebun binatang pada umumnya, keberadaannya memberikan nilai tersendiri di tempat wisata ini.

Rabu, 06 Juni 2012

Air Terjun Moramo

Nyatakan Cinta di Tempat Permandian Bidadari  

Para pengunjung sedang asyik bermain air di air terjun Moramo, yang dipercaya sebagai permandian bidadari. (foto: beritakendari.com)

Suara gemericik air yang jatuh dari atas, ditambah dengan dinginnya air pegunungan, dan pemandangan indah alam serta fauna yang ada sekitarnya, wajar jika air terjun Moramo konon menjadi permandian para bidadari. Terlebih lagi, saat cahaya matahari memantul pada bebatuan marmer yang ada di sekelilingnya, menciptakan sinar pelangi yang sangat nikmat dipandang mata.
Entah masih terkait dengan cerita kehadiran bidadari atau tidak, banyak juga yang percaya bahwa tempat ini adalah lokasi yang sangat cocok untuk menyatakan cinta kepada calon pasangan.
Air terjun yang berada di Kawasan Suaka Alam dan Margasatawa Tanjung Peropa, Kabupaten Kowane Selatan, Sulawesi Tenggara ini juga merupakan salah satu daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia, dan bahkan di dunia. Kandungan marmer di daerah tersebut secara keseluruhan berkisar 860 milyar meter³.
Air terjun ini berbentuk kucuran air dari ketinggian sekitar 100 meter dengan air meluncur deras pada batu granit besar sekitar 10 tingkat. Ketinggian setiap susun air terjun berkisar antara 0,5 sampai tiga meter. Susunan ini terbentuk secara alami selama ribuan tahun lalu.
Untuk bisa mencapai lokasi, Anda dapat memulai perjalanan dari Bandara Walter Monginsidi, Kendari, Sulawesi Tenggara menuju Tanjung Peropa. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju air terjun dengan berjalan kaki sekitar dua kilometer. Cukup melelahkan memang. Kendati demikian, perjalanan yang penuh perjuangan tersebut setimpal dengan pesona alam yang disajikan oleh air terjun ini.

Selasa, 05 Juni 2012

Ambalat, The Brown Sand Beach

Pantai Ambalat dengan pasirnya yang berwarna cokelat bersih. (foto: sambojaku.blogspot.com)
Nama pantai yang ditumbuhi pohon pinus dan kelapa ini berasal dari nama kelurahan setempat yaitu  Amborawang Laut yang disingkat dengan nama Ambalat.








Mendengar kata Ambalat, mungkin kita akan langsung berpikir tentang perselisihan antara pemerintah Indonesia dan Malaysia beberapa waktu lalu. Ya, keduanya sempat bersitegang terkait batas wilayah blok Ambalat yang notabene penghasil minyak tersebut. Namun, bukan blok Ambalat yang akan kita bicarakan di sini. Melainkan pantai yang juga memiliki nama yang sama yaitu Pantai Ambalat.  

(foto: sambojaku.blogspot.com)
Pantai Ambalat berada di perbatasan antara Kota Balikpapan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dari Kota Balikpapan jaraknya sekitar 20 km. Tidak seperti blok Ambalat yang ramai dan jadi perdebatan (bahkan hingga dunia internasional), Pantai Ambalat adalah pantai yang sepi dan cukup tenang. Lokasinya yang jauh dari jalan raya dan belum ada layanan angkutan umum, menjadi keunikan tersendiri dari pantai ini. Kendati demikian, jalan menuju lokasi cukup bagus dan dapat dilalui kendaraan, bahkan roda empat sekalipun. Sebelum masuk ke lokasi pantai, Anda akan disambut sebuah gapura yang bertulikan “Tempat Wisata Pantai Ambalat”. 


(foto: sambojaku.blogspot.com)
Salah satu keunikan lainnya dari Pantai Ambalat adalah pasir pantainya yang berwarna cokelat. Tapi tunggu dulu. Jangan membayangkan pantai ini kotor karena pasirnya yang berwarna cokelat, sebab pasir pantai di sini cukup bersih. Begitu juga dengan air lautnya. Anda akan jarang menemui kerikil-kerikil tajam di bibir pantainya, sehingga pantai ini merupakan tempat yang cocok untuk berenang. Bahkan, Anda pun bisa bermain banana boat yang disewakan oleh pengelola.


Selain itu, di sisi lain pantai ini juga terdapat pohon bakau, dan apabila Anda bergeser sedikit ke tengah pulau, Anda akan menemukan pohon pinus dengan pasir yang berwarna cokelat tua. 
(foto: sambojaku.blogspot.com)

Rabu, 30 Mei 2012

Marosi, Alternatif Surfing di Indonesia

Gulungan ombak di Pantai Marosi, seakan menggoda para penggila surfing untuk menaklukkannya. (magicseaweed.com)

Pantai di Bali, Lombok, Mentawai, Nias, atau Banyuwangi mungkin sudah biasa dan ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal untuk berselancar (surfing). Namun, salah satu pantai di daerah Indonesia bagian timur ini juga memiliki spot yang tak kalah menarik dengan beberapa pantai yang disebutkan sebelumnya.

Pantai Marosi, lokasinya berada di Sumba Barat. Sebuah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Suasananya yang belum ramai menjadi lokasi alternatif bagi pecinta surfing. Ombak air laut Pantai Marosi terkadang mencapai ketinggian dua hingga tiga meter. Hmmm, cukup ideal untuk ditaklukkan bersama dengan papan selancar Anda. Apalagi, untuk masuk ke pantai ini Anda tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun alias gratis, sehingga Anda bisa sepuasnya berada di sini.
Sisi lain Pantai Marosi yang hening dan masih terbilang sepi. (foto: weltrekordreise.ch)

Selain itu, tidak seperti pantai-pantai lain di Indonesia, pantai ini bersih dari pedagang yang biasanya ramai menjajakan dagangannya. Anda bisa dengan tenang menikmati deburan ombak yang memecah bibir pantai dan ditemani angin yang berhembus. Hanya itu. Tak ada yang lain di sepanjang Pantai Marosi.

Tapi tunggu dulu, setelah berselancar menaklukkan ombak atau sekadar menikmati keheningan suasana pantai ini, ada "pertunjukan" menarik saat sang matahari tenggelam. Pemandangan "golden beach" ala Marosi akan menghipnotis Anda untuk menikmati senja di pantai ini. Cahaya merah matahari senja membias di permukaan laut, membuat air laut serta pantai berubah menjadi merah keemasan.  Penasaran?
Suasana pantai saat sunset, "golden beach" ala Marosi. (foto: faisal karim/ACI)


Rabu, 09 Mei 2012

Pulau Cubadak

Melepas Penat di Pulau Paling Senyap dan Bersih
"Cubadak cukup istimewa karena dinding resortnya terbuat dari anyaman bambu. Tamu yang datang juga dibatasi dan rata-rata orang asing."

Pulau yang satu ini mungkin berbeda dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Terletak di Sumatera Barat, tepatnya di Kawasan Cubadak. Namanya Pulau Cubadak. Luas wilayahnya sekitar 5749 km persegi, dengan panjang pantai mencapai 218 km.  
Pulau ini memiliki hutan lebat yang masih "perawan" dan di dalamnya juga terdapat satwa liar seperti monyet, babi hutan, biawak, rusa, serta beragam jenis burung yang tak terhitung jumlahnya. Pulau Cuabadak bisa dibilang pulau tak berpenghuni. Pasalnya, hanya terdapat beberapa rumah persinggahan nelayan setelah berlayar mencari ikan di laut. 
Kondisi alam yang tenang dan udara bersih, pemandangan laut diiringi semilir angin pantai, dan rimbunnya pohon kelapa bisa Anda dapatkan di sini. Plus, nikmatnya melepas penat dengan segarnya buah kelapa muda dari pulau ini. 

Suasana Pantai Cubadak yang sangat tenang dan bersih. (foto: hermann-meier.de)

Anda akan merasakan ketenangan yang berkualitas. Bahkan, sebuah media cetak di Jerman, Bild de Rau, pernah mengklaim Pulau Cubadak sebagai pulau tersenyap di dunia. Untuk menjaga kualitas ketenangan para pengunjung, Pulau Cubadak tidak menyediakan fasilitas jet ski. Sebab, dikhawatirkan suara mesinnya akan merusak ketenangan tempat ini. 
Namun, wisata air lainnya seperti snorkling, wajib Anda lakukan di pantai ini. Pasalnya, keindahan bawah laut di tempat ini tidak kalah mengagumkan dengan tempat lain di Indonesia. 
Penginapan yang berbentuk resort di tempat ini, dikelola seorang warga negara asing berkebangsaan Italia, bernama Nanni sejak beberapa tahun lalu. Beberapa hal yang membuat Cubadak istimewa antara lain resortnya yang bernuansa tradisional dengan dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu. Tamu yang datang juga dibatasi dan rata-rata adalah orang asing. Beberapa wisatawan asing pun menjuluki pulau ini "The Paradise of South". 
Pengelola tempat ini sangat ketat memberlakukan peraturan, terutama masalah sampah. Jadi jangan heran kalau di tempat ini sangat bersih dan hampir tidak ditemukan sampah di sepanjang pantai. 
Untuk menuju Cubadak, terlebih dahulu Anda bisa menuju Pantai Carocok di daerah Painan, Kabupaten Pesisir Selatan. Setelah itu melanjutkan perjalanan sekitar 20 menit menggunakan speed boat menuju Pulau Cubadak. 


Selasa, 01 Mei 2012

Wisata Sungai di Indonesia???


Sumber daya alam di Indonesia sangat banyak, bahkan berlimpah. Tak heran kenapa sejak dulu (hingga kini) pihak asing sangat bernafsu menguasai bumi nusantara. Selain rempah-rempah dan hasil tambang, Indonesia yang notabene merupakan negara kepulauan, banyak memiliki laut dan pantai yang indah nan menawan.
Sungai Citarum yang penuh dengan sampah (foto: assets.knowledge.allianz.com)
Tidak hanya itu, sungai yang membentang di pulau-pulau Indonesia juga tak kalah bagus. Walaupun di kota besar seperti Jakarta misalnya, kerap “dihuni” oleh sampah. 
Namun, pemandangannya akan berbeda bila kita melihat sungai-sungai di beberapa daerah lain di Indonesia, terutama yang masih di pedalaman atau di desa-desa. Kejernihan, kebersihan dan keindahan air sungai masih bisa kita temui. Air jernih yang biasanya bersumber dari pegunungan mengalir dengan derasnya. Cocok sekali bagi penggemar arung jeram ataupun wisata air lainnya. Sungguh sebuah potensi wisata yang sangat besar. 

Kondisi sungai di Utrecht, Belanda. (foto: cooltownstudio)
Bukannya ingin membandingkan, tapi kalau kita menengok sungai-sungai yang ada di luar negeri, sungguh membuat kita iri. Di Venice, Italia misalnya. Pasti Anda ingin kalau sungai di Jakarta bisa seperti itu. Atau sungai di Utrecht, Belanda. Di mana Anda bisa menemukan rumah dan bahkan restoran yang mengapung di atas sungai jernih. 





Pertanyaan terbesarnya adalah, mengapa wisata sungai di Indonesia kurang terkenal? Bandingkan dengan wisata laut atau wisata alam pegunungan. Sangat jauh berbeda. Sebenarnya dimana letak permasalahannya dan bagaimana cara mempromosikannya agar lebih diminati?
Rasanya perlu peran semua pihak, termasuk kita sebagai warga negara Indonesia. Kalau hanya mengandalkan peran pemerintah, hmmm....?? (Anda yang lebih tahu jawabannya).
Memang sekarang sudah banyak provider yang mempromosikan wisatanya seperti arung jeram dan wisata yang mengandalkan sungai sebagai produk unggulannya. Kendati demikian, saat ini belum terlalu kelihatan efeknya. Para pelancong lebih kenal atau lebih memilih laut (pantai) untuk wisata air. Tidak salah memang, mengingat wisata air yang bisa dilakukan di laut atau pantai lebih variatif. 

Sungai bawah tanah Baron, Yogyakarta (foto: astrobabe.tumblr.com)
Namun, hal ini tidak serta merta menganggap wisata sungai tidak menarik. Wisata sungai perlu peningkatan dan memiliki potensi besar.
Oleh karena itu, mulailah dengan menjaga kebersihan sungai, terutama dari sampah rumah tangga ataupun industri. Peran masyarakat yang bersinggungan langsung dengan sungai sangat diperlukan, di samping peran pemerintah setempat maupun pusat. 



Memang bukan pekerjaan mudah, namun bukan tidak mungkin untuk dilaksanakan. Sungai-sungai di luar negeri seperti yang telah disebutkan tadi pun butuh usaha sehingga menjadi mencapai kondisi seperti sekarang.
Sungai Mahakam di Kalimantan Timur (foto: visalphotos.com)

Rabu, 18 April 2012

Savana Afrika ala Indonesia


Taman Nasional Baluran
Di mana Anda bisa melihat hewan-hewan yang hidup bebas alam liar? Di mana Anda bisa melihat hamparan padang rumput luas layaknya di Afrika? Taman Safari? Benar, tapi bukan itu tempat yang dimaksud. Hewan-hewan di Taman Safari memang dibiarkan bebas di alam terbuka, namun di Taman Safari tidak terdapat hamparan padang rumput yang luas.

Nah, jika Anda penasaran, cobalah untuk menyempatkan diri menyambangi Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Taman yang berada diantara Situbondo dan Banyuwangi ini menyajikan pemandangan hewan liar yang hidup bebas di atas wilayah seluas 25.000 hektar.

Banteng, Maskot Taman Nasional Baluran 
Mulai dari kumpulan rusa, kerbau liar, macan tutul hingga banteng yang menjadi maskot Taman Nasional Baluran. Berbagai jenis kera dan unggas pun tak ketinggalan. Burung merak, rangkong maupun burung bangau dan burung liar lainnya bisa Anda jumpai di taman ini. 

Tidak hanya binatang yang dimiliki Taman Nasional Baluran. Tumbuhan dan pepohonan juga tersedia di taman nasional yang mengambil nama sama dengan nama gunung di wilayah ini. Taman Nasional Baluran tercatat memiliki koleksi ratusan jenis tumbuhan dan diantaranya mampu beradaptasi dengan kondisi yang sangat kering.

Maklum saja, taman yang memiliki hamparan savana luas layaknya di Afrika ini, akan terlihat tandus saat musim kemarau tiba. Savana yang menjadi objek wisata di tempat ini adalah Savana Bekol. Selain terdapat hamparan padang rumput yang luas, Andapun bisa melihat aktivitas satwa liar melalui menara pandang yang ada di tempat ini.  

Savana Bekol di Taman Nasional Baluran

Selasa, 17 April 2012

Buah Tangan Khas Manado


“.....hati-hati di jalan” atau “nitip beli ini yaa, nitip beli itu yaa...” atau “jangan lupa oleh-olehnya yaa” dan lainnya. Kata-kata ini biasa diucapkan kerabat saat kita akan pergi ke suatu tempat. Entah itu untuk keperluan kantor atau sekadar jalan-jalan. 

Nah, jika Anda pergi ke Manado, ada sebuah tempat yang bisa memenuhi permintaan, pesanan atau titipan kerabat kita di rumah. Merciful Building namanya. Lokasinya berada di jalan Sam Ratulangi 383, Manado. Mengingat Kota Manado yang tidak terlalu luas, Anda bisa dengan mudah menemukan tempat ini.

Di sini, Anda bisa menemukan hampir semua yang berbau Manado. Mulai dari makanan, pakaian, aksesoris, dan  kerajinan tangan tersedia di sini. Untuk makanan, Anda tidak perlu khawatir saat membeli, karena hampir semua makanan di sini tersedia tester.

Diantara berbagai jenis makanan yang tersedia di Merciful Building, klapertart merupakan yang terbaik (menurut saya...). Anda harus mencobanya sendiri untuk mengetahui kelezatannya. Makanan berbahan dasar kelapa ini lebih enak dinikmati saat dingin. Ada juga klapertart yang menggunakan rum. Jika Anda tidak ingin repot-repot membawanya ke hotel. Penjual klapertart ini bersedia mengantarkan klapertart yang baru jadi ke hotel tempat Anda menginap. Wahh, mantapp bukan. 

Selain itu, ada pula sirup pala. Anda pun bisa mencicipinya dulu sebelum membelinya. Ada dua pilihan gula yang bisa Anda pilih. Ada yang menggunakan gula pasir maupun menggunakan gula aren. Keduanya memiliki rasa yang sama-sama manis.

Untuk souvenir yang berbau Bunaken. Anda bisa membeli kaos bertemakan Bunaken dalam berbagai ukuran. Mulai dari anak-anak hingga untuk ukuran orang dewasa. Hmmm, ayo jo datang ke Manado..!!!

Senin, 16 April 2012

Sepenggal Kuliner Bogor


Selain menyandang sebagai Kota Hujan, Bogor juga terkenal dengan kulinernya yang cukup menarik untuk dicoba. Berbagai jenis makanan mulai dari asinan, beragam jenis kue sampai dengan makanan oleh dari mancanegara ada di kota ini.

Asinan Buah Bogor
Asinan Bogor mungkin yang paling terkenal. Kuah dari asinan Bogor biasanya berwarna merah, rasanya pedas sekaligus asam. Menggunakan aneka jenis buah-buahan dikombinasi dengan sayur serta tahu. Namun ada yang menyajikan asinan ini dalam bentuk asinan buah saja, atau asinan sayur saja.







Roti Venus alias Roti Unyil
Untuk Anda yang suka dengan roti, pasti sudah mendengar yang namanya Roti Unyil. Keunikan dari roti ini adalah bentuknya yang lebih kecil dibanding roti biasanya. Meskipun kecil, roti sebenarnya bernama Roti Venus ini memiliki berbagai macam pilihan isi dan rasa. Selain ini cokelat ataupun keju seperti roti pada umumnya, Roti Unyil juga memiliki roti sosis, roti pisang keju, roti abon, roti jagungdan lainnya. 







Surabi Keju
Selain itu, Bogor juga punya makanan khas lainnya yaitu Surabi. Lokasi yang terkenal ada di Jalan Sukasari I, Bogor. Di tempat ini hampir setiap hari tidak pernah sepi dari pengunjung yang datang untuk sekadar mencicipi di tempat atau dibawa pulang. Harga yang dipatok lumayan murah, mulai Rp 3000 sampai Rp 6000 saja. Berbagai macam rasa yang disajikan tinggal Anda pilih sendiri sesuai selera. Mulai dari cokelat, keju, sosis, durian dan bahkan ada menu surabi yang dikombinasikan dengan oncom. Hmmm...!!





Macaroni Panggang
Tak hanya itu, di Bogor Anda juga menemukan satu restoran yang bernama Macaroni Panggang. Sesuai dengan namanya, menu makanan andalan di tempat ini merupakan kombinasi dari makaroni, keju serta daging sapi yang enak. Untuk menambah selara makan, Anda bisa menambahkan saus sambal atau saus tomat. Berlokasi di Jalan Salak No. 24, Bogor dan bangunannya terdiri dari dua lantai.





Masih banyak lagi kuliner khas Kota Hujan yang belum terungkap. Anda mungkin bisa menemukannya dengan sekali-kali berkunjung ke Bogor. 

Minggu, 08 April 2012

Ada Green Canyon di Indonesia!


Anda pasti tahu Grand Canyon, sebuah ngarai tebing terjal yang terletak di utara Arizona, Amerika Serikat. Kalau di Indonesia, kita punya yang namanya Green Canyon, lokasinya di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Ada bilang mirip, tapi ada juga yang bilang tidak mirip sama sekali. Nah, penasaran?? Silakan lihat dan Anda bisa nilai sendiri. 

Tempat wisata yang menyajikan pemandangan berupa perairan yang tenang ini berawal dari seorang wisatawan asing asal Perancis yang sangat terpesona dengan dinding serta sulur-sulur berwarna hijau yang terbentang di sepanjang tebing sungai. Wisatawan Perancis tersebut juga terpesona dengan ketenangan air sungai nan bening dan berwarna hijau tosca. Ia pun kemudian menyebut daerah tersebut dengan sebutan Green Canyon karena terinspirasi dengan objek wisata alam terkenal Grand Canyon yang berada di Colorado, Amerika Serikat tersebut. 
sumber foto:www.myuniqueinfo.blogspot.com 
Green Canyon, kurang lebih berjarak 31 kilometer dari lokasi wisata lainnya yang juga ada di Jawa Barat, Pantai Pangandaran. Sebenarnya, Green Canyon memiliki nama asli “Cukang Taneuh” atau jembatan tanah dalam Bahasa Sunda, karena di atas Sungai Cijulang berdiri sebuah jembatan alam selebar kurang dari tiga menter yang terbuat dari tanah yang menadi penghubung Desa Kertayasa dengan Desa Batukaras.