Para pengunjung sedang asyik bermain air di air terjun Moramo, yang dipercaya sebagai permandian bidadari. (foto: beritakendari.com) |
Suara gemericik air yang jatuh dari atas, ditambah dengan dinginnya air pegunungan, dan pemandangan indah alam serta fauna yang ada sekitarnya, wajar jika air terjun Moramo konon menjadi permandian para bidadari. Terlebih lagi, saat cahaya matahari memantul pada bebatuan marmer yang ada di sekelilingnya, menciptakan sinar pelangi yang sangat nikmat dipandang mata.
Entah masih terkait dengan cerita kehadiran bidadari atau tidak, banyak juga yang percaya bahwa tempat ini adalah lokasi yang sangat cocok untuk menyatakan cinta kepada calon pasangan.
Air terjun yang berada di Kawasan Suaka Alam dan Margasatawa Tanjung Peropa, Kabupaten Kowane Selatan, Sulawesi Tenggara ini juga merupakan salah satu daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia, dan bahkan di dunia. Kandungan marmer di daerah tersebut secara keseluruhan berkisar 860 milyar meter³.
Air terjun ini berbentuk kucuran air dari ketinggian sekitar 100 meter dengan air meluncur deras pada batu granit besar sekitar 10 tingkat. Ketinggian setiap susun air terjun berkisar antara 0,5 sampai tiga meter. Susunan ini terbentuk secara alami selama ribuan tahun lalu.
Untuk bisa mencapai lokasi, Anda dapat memulai perjalanan dari Bandara Walter Monginsidi, Kendari, Sulawesi Tenggara menuju Tanjung Peropa. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju air terjun dengan berjalan kaki sekitar dua kilometer. Cukup melelahkan memang. Kendati demikian, perjalanan yang penuh perjuangan tersebut setimpal dengan pesona alam yang disajikan oleh air terjun ini.
Entah masih terkait dengan cerita kehadiran bidadari atau tidak, banyak juga yang percaya bahwa tempat ini adalah lokasi yang sangat cocok untuk menyatakan cinta kepada calon pasangan.
Air terjun yang berada di Kawasan Suaka Alam dan Margasatawa Tanjung Peropa, Kabupaten Kowane Selatan, Sulawesi Tenggara ini juga merupakan salah satu daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia, dan bahkan di dunia. Kandungan marmer di daerah tersebut secara keseluruhan berkisar 860 milyar meter³.
Air terjun ini berbentuk kucuran air dari ketinggian sekitar 100 meter dengan air meluncur deras pada batu granit besar sekitar 10 tingkat. Ketinggian setiap susun air terjun berkisar antara 0,5 sampai tiga meter. Susunan ini terbentuk secara alami selama ribuan tahun lalu.
Untuk bisa mencapai lokasi, Anda dapat memulai perjalanan dari Bandara Walter Monginsidi, Kendari, Sulawesi Tenggara menuju Tanjung Peropa. Setelah itu melanjutkan perjalanan menuju air terjun dengan berjalan kaki sekitar dua kilometer. Cukup melelahkan memang. Kendati demikian, perjalanan yang penuh perjuangan tersebut setimpal dengan pesona alam yang disajikan oleh air terjun ini.