Sumber daya
alam di Indonesia sangat banyak, bahkan berlimpah. Tak heran kenapa sejak dulu (hingga
kini) pihak asing sangat bernafsu menguasai bumi nusantara. Selain
rempah-rempah dan hasil tambang, Indonesia yang notabene merupakan negara
kepulauan, banyak memiliki laut dan pantai yang indah nan menawan.
Sungai Citarum yang penuh dengan sampah (foto: assets.knowledge.allianz.com) |
Tidak hanya
itu, sungai yang membentang di pulau-pulau Indonesia juga tak kalah
bagus. Walaupun di kota besar seperti Jakarta misalnya, kerap “dihuni”
oleh sampah.
Namun, pemandangannya akan berbeda bila kita melihat sungai-sungai
di beberapa daerah lain di Indonesia, terutama yang masih di pedalaman atau di
desa-desa. Kejernihan, kebersihan dan keindahan air sungai masih bisa kita
temui. Air jernih yang
biasanya bersumber dari pegunungan mengalir dengan derasnya. Cocok sekali bagi
penggemar arung jeram ataupun wisata air lainnya. Sungguh sebuah potensi wisata
yang sangat besar.
Kondisi sungai di Utrecht, Belanda. (foto: cooltownstudio) |
Bukannya ingin
membandingkan, tapi kalau kita menengok sungai-sungai yang ada di luar negeri,
sungguh membuat kita iri. Di Venice, Italia misalnya. Pasti Anda ingin kalau
sungai di Jakarta bisa seperti itu. Atau sungai di Utrecht, Belanda. Di mana Anda
bisa menemukan rumah dan bahkan restoran yang mengapung di atas sungai jernih.
Pertanyaan
terbesarnya adalah, mengapa wisata sungai di Indonesia kurang terkenal?
Bandingkan dengan wisata laut atau wisata alam pegunungan. Sangat jauh berbeda.
Sebenarnya dimana letak permasalahannya dan bagaimana cara mempromosikannya
agar lebih diminati?
Rasanya perlu
peran semua pihak, termasuk kita sebagai warga negara Indonesia. Kalau hanya
mengandalkan peran pemerintah, hmmm....?? (Anda yang lebih tahu jawabannya).
Memang sekarang
sudah banyak provider yang mempromosikan wisatanya seperti arung jeram dan
wisata yang mengandalkan sungai sebagai produk unggulannya. Kendati demikian,
saat ini belum terlalu kelihatan efeknya. Para pelancong lebih kenal atau lebih
memilih laut (pantai) untuk wisata air. Tidak salah memang, mengingat wisata
air yang bisa dilakukan di laut atau pantai lebih variatif.
Sungai bawah tanah Baron, Yogyakarta (foto: astrobabe.tumblr.com) |
Namun, hal ini
tidak serta merta menganggap wisata sungai tidak menarik. Wisata sungai perlu
peningkatan dan memiliki potensi besar.
Oleh karena
itu, mulailah dengan menjaga kebersihan sungai, terutama dari sampah rumah
tangga ataupun industri. Peran masyarakat yang bersinggungan langsung dengan
sungai sangat diperlukan, di samping peran pemerintah setempat maupun pusat.
Memang bukan
pekerjaan mudah, namun bukan tidak mungkin untuk dilaksanakan. Sungai-sungai di
luar negeri seperti yang telah disebutkan tadi pun butuh usaha sehingga menjadi
mencapai kondisi seperti sekarang.
Sungai Mahakam di Kalimantan Timur (foto: visalphotos.com) |